SELAMAT DATANG...

Selamat datang di blog pribadi saya...

Sabtu, 18 April 2009

Hypnosis/ hypnotherapy harus dalam kondisi “tidur”?

Beberapa hal yang sering kali disalahartikan dan kurang dipahami oleh para hipnoterapis pemula dan klien adalah bahwa dalam melakukan proses hypnosis atau hypnotherapy harus selalu dilakukan dengan kondisi “tertidur”.

Hal tersebut tidak mutlak benar adanya. Memang untuk beberapa kasus tertentu tetap diperlukan kondisi “tertidur” atau trance dengan kedalaman tertentu agar sugesti dan proses terapi yang dijalankan dapat berjalan dengan sempurna.

Tetapi salah satu hal yang perlu kita pahami dalam proses hypnosis dan hypnotherapy adalah bahwa tujuan utama dari proses hypnosis dan hypnotherapy bukan untuk membuat subjek atau klien menjadi “tertidur” tetapi lebih dari itu yaitu untuk mendapatkan perubahan prilaku dari subjek atau klien melalui sugesti yang diberikan.

Dan dalam proses pencapaian tujuan terapi ini berbagai macam teknik dapat dilakukan tidak mesti klien atau subjek harus dalam kondisi tertidur.

Dalam hypnosis sendiri, selain metode yang selama ini sudah kita ketahui secara umum yaitu trance hypnosis (hypnosis dalam kondisi “tidur”) ada salah satu metode lagi yaitu waking hypnosis, yaitu proses hypnosis yang dilakukan dalam kondisi sadar atau terjaga ( tidak “tidur”).

Beberapa contoh agar kita dapat memahami proses waking hypnosis adalah seperti kalau kita sedang larut dalam membaca buku yang kita sukai, sedang menonton film yang sangat seru dan menegangkan, main game di computer dan lain sebagai yang dapat membuat kita lupa akan segala hal. Hal ini bisa terjadi karena fokus kita terkunci dalam satu titik atau kegiatan yang sedang kita lakukan.

Penggunaan metode waking hypnosis dalam proses terapi selama metode itu efektif dalam pencapaian tujuan adalah hal yang sah-sah saja. Karena beberapa klien biasanya ( walaupun tidak semua) ada yang lebih memilih terapi dalam kondisi sadar dan mata terbuka (tidak “tidur) dengan beberapa alasan tertentu. Demi kenyamanan klien seorang hipnoterapis pun harus mampu melakukan hal tersebut. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan membangun hubungan yang akrab (building rapport), penggunaan bahasa baik verbal maupun non verbal yang dapat menggugah emosi klien dan yang terakhir adalah penggunaan indirect suggestion yang tepat.

Jadi, tidak perlu khawatir dan bingung lagi bagi para hipnoterapis yang masih pemula jika menjumpai seorang klien yang tidak bersedia melakukan terapi dengan kondisi “tertidur”. Ada banyak cara dan teknik yang masih bisa digunakan selama hal tersebut mendukung pencapaian tujuan dari proses terapi yang dilakukan. So, selamat berlatih.

EKO WAHYUDI PUTRA, MCH

0 komentar: